Hewan memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Hewan berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Ada berbagai cara perkembangbiakan hewan, yaitu: bertelur (ovipar) dan beranak (vivipar). Ada pula yang berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak (ovovivipar). Hewan dapat berkembang biak tanpa perkawinan atau secara vegetatif maupun melalui perkawinan atau secara generatif. Mari kita pelajari bersama.
1. Perkembangbiakan Hewan secara Vegetatif (tanpa melalui perkawinan)
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif dapat melalui cara membelah diri, pertunasan, dan fragmentasi. Perkembangbiakan demikian dialami oleh hewan tingkat rendah. Lalu ewan apa saja yang berkembang biak dengan cara tersebut? Ayo kita pelajari bersama.
a. Membelah Diri
Membelah diri adalah membagi tubuh menjadi dua sama besar. Hewan yang berkembang biak dengan membelah diri yaitu Amoeba. Amoeba adalah hewan bersel satu. Ukuran Amoeba sangat kecil. Bagaimana cara Amoeba membelah diri?
Kaki semu pada Amoeba ditarik ke dalam sehingga tubuhnya menjadi bulat. Pada saat itu, inti sel mulai terbelah menjadi dua dan Amoeba membelah diri menjadi dua. Perhatikan gambar berikut ini;
Pertunasan merupakan cara perkembangbiakan hewan yang dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuhnya. Tunas akan terus tumbuh dan berkembang hingga ukuran tertentu. Setelah cukup dewasa, tunas akan melepaskan diri. Selanjutnya, tunas yang terpisah dari induknya akan tumbuh menjadi hewan baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara pertunasan adalah Hydra. Perhatikan perkembangbiakan Hydra berikut ini.
Fragmentasi merupakan cara berkembang biak hewan tingkat rendah melalui pemotongan bagian tubuh tertentu. Kemudian, potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi keturunan yang baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah cacing pipih (Planaria).
Perkembangbiakan hewan secara generatif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar).
a. Perkembangbiakan Hewan dengan Bertelur (ovipar)
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum yang berarti telur. Sel telur dihasilkan oleh hewan betina. Beberapa hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur misalnya ikan, serangga, ayam, kadal, katak, dan buaya. Ada pula hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuahan internal dan pembuahan eksternal.
1) Pembuahan internal
Pembuahan internal terjadi di dalam tubuh hewan betina. Sp_erma hewan jantan dimasukkan ke dalam saluran reproduksi betina. Contoh hewan yang melakukan pembuahan internal adalah burung penguin dan serangga. Setelah bertelur, hewanhewan tersebut mengerami telurnya hingga menetas.
2) Pembuahan eksternal
Pembuahan eksternal terjadi di luar tubuh hewan betina. Kebanyakan hewan yang mengalami pembuahan eksternal menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak. Contoh hewan yang melakukan pembuahan di luar tubuh adalah ikan dan katak. Katak betina melepaskan telur ke dalam air. Telur-telurnya ini dilindungi oleh lapisan lendir. Telur ini biasanya dibuahi di dalam air atau di luar tubuh induknya. Telur ini kemudian menetas dan tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa akan naik ke atas daratan yang kering untuk mencari makanan.
Berikut ini ciri-ciri utama hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.
- Tidak mempunyai daun telinga.
- Umumnya tidak mempunyai kelenjar susu.
- Hewan betina umumnya tidak menyusui anaknya.
- Tidak mempunyai rahim.
- Penutup tubuhnya umumnya tidak berbulu. Namun, ada hewan bertelur yang tubuhnya berbulu, yaitu ayam.
b. Perkembangbiakan Hewan dengan Melahirkan
Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut vivipar. Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Namun, telur yang dihasilkan tidak dibungkus cangkang dan tidak dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina. Kerbau, kijang, kucing, anjing, kuda, kambing, sapi, gajah, orang utan, kanguru, harimau, dan kelinci termasuk contoh hewan yang berkembang biak secara melahirkan.
Hewan yang beranak kebanyakan menyusui anaknya. Hewan yang demikian disebut hewan mamalia. Ada pula hewan mamalia yang hidup di air. Misalnya, paus dan lumba-lumba. Tahukah kalian, ciri-ciri hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan? Berikut ini beberapa ciri hewan melahirkan.
- Mempunyai kelenjar susu.
- Hewan betina menyusui anaknya dan memelihara mereka hingga dewasa.
- Mempunyai rahim.
- Kulit tubuh hewan umumnya memiliki rambut dan mengandung kelenjar, seperti kelenjar lemak dan keringat.
Golongan hewan melahirkan sebagian besar adalah hewan mamalia. Namun, ada juga hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara bertelur yaitu platipus. Platipus merupakan mamalia yang bertelur. Platipus merupakan hewan semi-akuatik dimana hewan ini sering berada di perairan tetapi tidak jarang juga pergi ke daratan. Setelah bertelur, platypus akan langsung menyimpan telurnya di kantung yang terletak di dekat dadanya sampai telur tersebut menetas dan selama pertumbuhan anak platypus akan selalu berada di kantung induknya tersebut sambil induknya menyusui si anak platypus.
Platypus |
Selain platypus ada juga mamalia yang menyusui yaitu echidna / ekidna. Echidna / ekidna merupakan hewan dari ordo monotremata. Jika dilihat sekilas, hewan ini tampak seperti landak. Ekdina memiliki moncong yang panjang serta runcing yang digunakannya sebagai mulut sekaligus hidungnya. Hewan ini merupakan penggali yang sangat handal karena memiliki kaki yang pendek dan kuat dengan kuku yang besar.
c. Perkembangbiakan Hewan dengan Bertelur dan Melahirkan
Selain berkembang biak dengan cara bertelur atau beranak, hewan juga dapat berkembang biak melalui perpaduan kedua cara tersebut, yaitu dengan bertelur dan beranak. Hewan yang berkembang biak secara bertelur dan melahirkan disebut ovovivipar. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara demikian adalah ikan hiu, beberapa jenis ular, dan kadal.
Cara berkembang biak secara ovovivipar merupakan perpaduan antara cara bertelur dengan cara melahirkan. Telur yang sudah dibuahi menetas di dalam tubuh hewan betina dan keluar sudah dalam bentuk bayi. Hewan tersebut tampak seolah-olah melahirkan anak, tetapi sebenarnya hewan tersebut mengandung calon anaknya dalam bentuk telur.