Jumat, 17 Mei 2019

Peran Sumber Daya Alam Hayati Terhadap Pembangunan Ekonomi

Sumber daya alam (SDA) hayati adalah semua makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan mikroba yang ada di muka bumi ini. Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan jumlahnya banyak. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya: Bahan makanan (padi, gandum, tebu) bahan bangungan (kayu jati, kayu mahoni), bahan bakar, (kelapa sawit, jarak) obat (jahe, kunir, kina). Apabila manusia mampu mengolah SDA hayati menjadi produk yang lebih berguna dalam jumlah yang banyak dan dapat dijual akan merupakan sumber pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional.





Peran dan fungsi SDA hayati terhadap pembangunan ekonomi

1) Menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)

Apabila dilihat dari segi ekonomi, sektor pertanian ini mampu menaikkan PDB kita dan membawa keuntungan. Hal ini terjadi apabila ditingkatkan hasil produksinya dan mencari wilayah yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas.

Dilihat dari segi kuantitas, wilayah Indonesia terdiri dari ±250 juta jiwa dapat menjadi target utama pangsa pasar yang cukup ekonomis dan menguntungkan bagi kita. Apalagi jika mampu menembus ke pasar luar yang membutuhkan barang-barang hasil pertanian negara kita. Ini merupakan suatu perencanaan yang cukup bagus dalam menembus pasar dunia, bahkan bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertanian. Dari pembelajaran inilah kita bisa menentukan target yang akan ditempuh kedepannya dengan memperhatikan pada sektor pertanian yang dianggap kecil, namun sebenarnya bisa memberi peluang keuntungan yang besar.


Contoh: Kelompok Tani dari Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, merasa senang produk Indonesia masuk ke luar negeri. Kelompok tani tersebut menyebutkan mulai mengirim barang ke Singapura. Sejak Mei 2012, setiap minggu mereka bisa mengirim sayur dan buah sebanyak 3 ton. Jika hal ini terus terjadi setiap minggunya dan tidak hanya dari satu kelompok tani, otomatis pendapatan nasional akan meningkat dan masyarakat pun bisa lebih sejahtera.

2) Penyedia Lapangan Pekerjaan

Peran SDA hayati dalam bentuk produksi pertanian telah mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup banyak. peran sektor pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja adalah sebesar 33 persen (BPS 2012). Ini merupakan angka yang cukup besar. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa struktur tenaga kerja saat ini masih didominasi oleh sektor pertanian.

3) Menyejahterakan Petani
Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Menyejahterakan disini mengandung arti luas, mampu menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar.

4) Penyedia Pangan Masyarakat

Peranan petani tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan masyarakat. Mengapa demikian, karena petani menjadi pemasok setiap kebutuhan pangan dari setiap anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya sehari-hari.Tanpa adanya petani manusia tentu tidak dapat memenuhi kebutuhannya bahkan harus mengimpor barang-barang pangan dari luar. Di wilayah Indonesia profesi sebagai petani mampu mengurangi angka pengangguran yang cukup besar, dimana sektor pertanian terbuka secara luas asalkan memiliki modal dan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaaan usaha tani tersebut. Keterkaitan peran petani dengan masyarakat bisa disamakan sebagai keterkaitan antara produsen dengan konsumen. Produsen harus selalu menyediakan setiap saat barang-barang kebutuhan dari konsumennya. Oleh karena itu terdapat saling ketergantungan antara peran petani dengan masyarakat dalam pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat.

5) Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi

Sektor pertanian menjadi salah satu dari unsur-unsur yang mengisi pertumbuhan perekonomian di setiap negara. Sektor pertanian meski hanya menyumbang tidak sampai dari ¼ pendapatan negara tetapi menjadi penopang terhadap pendapatan dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap tahunnya mengekspor biji mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainnya dalam pangan menjadi pemasukan devisa negara tiap tahunnya. Menurut laporan BPS, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto terbesar dalam PDB berdasarkan harga berlaku triwulan I-2010 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp380,9 triliun, kemudian sektor pertanian Rp239,4 triliun. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa sektor pertanian menempati peringkat ke-2 setelah sektor industri dalam pendapatan negara tiap tahunnya. Melihat dari data BPS tersebut dapat dikemukakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang cukup menguntungkan apabila ditingkatkan dan disebarluaskan pangsa pasarnya khususnya dalam pemasaran produk- produk lokal negara kita sehingga tidak kalah saing dengan produk-produk luar yang bermunculan saat ini.


Demikian artikel saya tentang Peran Sumber Daya Alam Hayati Terhadap Pembangunan Ekonomi semoga bisa bermanfaat bagi agan sekalian.