Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, atau bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Menjahit tiga dimensi merupakan kegiatan menjahit yang hasilnya berbentuk benda tiga dimensi. Benda tiga dimensi adalah adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Teknik menjahit tiga dimensi. pada dasarnya sama dengan teknik menjahit pada umumnya, yang membedakan adalah hasil jahitannya yang beberntuk tiga dimensi. Bentuk tiga dimensi ini diperoleh dengan cara memasukan bahan lain ke dalam hasil jahitan.
Sebelum melakukan kegiatan menjahit tiga dimensi sebaiknya sediakan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperluka. Alat jahit merupakan aalat-alat yang digunakan untuk mempermudah kegiatan menjahit. Beberapa alat yang dibutuhkan dalam menjahit antara lain adalah pensil atau pena yang digunakan untuk mengambar desain barang yang akan dijahit. Alat ukur berupa meteran kain yang digunakan untuk menentukan umuran bahan yang akan dijahit. Alat potong berupa guning yang digunakan untuk memotong kain yang akaan dijahit. Jarum digunakan untuk memasukan benang ke dalam kain. Benang digunakan untuk menyatukan potongan-potongan kain. Mesin jahit merupakan alat utama dalam nenbuat jahit tiga dimensi.
Bahan atau tekstil mempunyai aneka ragam jenis dan sifatnya. Akibat proses pembuatan yang berlainan dan bahan mentah (asal bahan) serta zat pelarutnya yang berbeda, menyebabkan ciri-ciri dan sifat bahan berbeda pula, ada yang kaku, ada yang melansai, yang lembut, lemas, berat, ringan, tebal, tipis, transparan dan sebagainya. Bahan yang digunakan dalam menjahit tiga dimensi terdiri dari bahan utama berupa kain perca dan bahan tambahan berupa kertas koran bekas, kapuk, kapas atau bahan lain yang berfungsi sebagai pengisi hasil jahit tiga dimensi.
B. Proses Pembuatan Jahit Tiga Dimensi.
Proses pembuatan karya jahit tiga dimensi dawali dengan membuat pola, menggunting pola, menjahit, dan mengisi karya jahit tiga dimensi dengan bahan pengisi.
1. Pembuatan Pola
1. Pembuatan Pola
Pola adalah bagian-bagian karya jahit yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Cara menggambar dan menggunting pola adalah sebagai berikut.
- Pola dasar dibuat berdasarkan model karya jahit yang akan dibuat, dan ukurannya disesuaikan. Perhatikan pola gambar hewan yang ada.
- Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan kapur jahit.
- Alat potong/gunting yang digunakan adalah gunting yang tajam dan jangan dipakai gunting yang tumpul. Guntinglah bagian tersebut mengikuti pola yang sudah dibuat. Tujuan pemotongan ini adalah untuk memisahkan bagian- bagian lapisan kain sesuai dengan pola pada rancangan bahan. Hasil pemotongan yang baik, adalah pemotongan yang tepat pada tanda-tanda pola dan tidak terjadi perobahan bentuk. Hal ini akan memudahkan dalam menjahit dan menghasilkan jahitan yang sesuai dengan kebutuhan/ukuran.
2. Menjahit
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Sebelum menjahit lakukan kegiatan sebagai berikut.
- Jepitlah dua lembar pola tersebut menggunakan jepitan rambut atau jepitan jemuran.
- Pastikan jepitan tersebut kuat, sehingga kedua kain perca tidak bergeser.
- Jahitlah mengikuti titik-titik yang telah dibuat.
3. Mengisi
Cara mengisi pola adalah sebagai berikut.
- Setelah jahitan selesai sekitar 70%, masukkan kertas koran yang telah diremas secara bertahap untuk membentuk efek tiga dimensi.
- Selesaikan jahitan sehingga membentuk efek tiga dimensi benar-benar sempurna.
4. Finishing
Finishing merupakan bagian akhir dalam membuat karya jahit tiga dimensi. Kegiatan finishing dilakukan dengan cara memberi aksesori pada bentuk hewan hasil karya jahit tiga dimensi
Nilai Estetika
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana suatu benda dapat terbentuk, dan bagaimana seseorang dapat merasakan keindahannya. Lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris dan kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Dalam proses pembuatan karya jahit tiga dimensi, pilihan warna, kilau, tingkat kehalusan, serta ketebalan benang menjadi salah satu hal paling penting yang harus dipertimbangkan saat memilih benang untuk tujuan dekoratif. Beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai estetika dari sebuah benang dan jahitan yang dihasilkan meliputi kesesuaian rona dan warna benang, pemilihan setik jahitan, dan keseragaman formasi jahitan..