Jumat, 17 April 2020

Contoh Teks Eksplanasi Kabut Asap

Fenomena kabut asap menjadi masalah yang sering muncul di dalam masyarakat setiap terjadi pembakaran hutan dan lahan besar-besaran. Kabut asap yang menjadi perbincangan publik ini bertepatan biasanya terjadi bersamaan dengan musim membuka lahan pertanian. Kabut asap menimbulkan masalah substansial pada masyarakat, artinya masyarakat mengalami fenomena mendasar dalam kehidupannya yang berdampak pada kesehatan yaitu kabut asap. masyarakat merasakan dampak yang luar biasa dari kabut asap, tidak hanya kesehatan, tetapi multisektoral yaitu, ekonomi dan sektor lainnya.

Aktivitas pembakaran lahan untuk kepentingan apapun berkontribusi menyumbang emisi di atmosfer. Sumber penyebab kabut asap itu sendiri begitu beragam dan kompleks. Hal menarik lainnya adalah fenomena kabut asap yang selama ini terjadi cenderung dianggap sebagai hal yang biasa baik oleh warga maupun pemerintah. Karena dianggap hal yang biasa, maka warga pada umunya seringkali menganggapnya sebagai suatu kondisi yang wajar dan terkesan tidak perlu direspon reaktif.

Berbeda dengan negara tetangga, pemerintah setempat selalu aktif memberikan respon terutama berkenaan dengan kiriman asap yang disinyalir berasal dari Indonesia. Respon negara tetangga tentu tidak mesti dinilai negatif, namun harus direspon bijak, sekaligus dijadikan refleksi dan pelajaran berharga untuk berbenah memnimalisir bencana kabut asap.
Fenomena kabut asap menjadi masalah yang sering muncul di dalam masyarakat setiap terjadi  Contoh Teks Eksplanasi Kabut Asap
Untuk mengetahui apa saja akibat yang dapat ditimbulkan oleh fenomena kabut asap ini, berikut contoh teks eksplanasi mengenai kabut asap.

No.StrukturPeristiwa
1.Pernyataan UmumKabut asap menjadi istilah yang sering kita dengar akhir-akhir ini, sejumlah media massa kembali memberitakan hebatnya kabut asap. Persoalan lingkungan yang dikenal dengan kabut asap ini, sebetulnya bukan fenomena baru di negeri kita. Setidaknya sekitar tahun beberapa tahun yang lalu kabut asap hebat menjadi bencana nasional yang turut menarik perhatian serius dunia internasional sehingga Indonesia mendapat penilaian sebagai negara pengekspor asap.
2.Hubungan sebab-akibatMelihat sumber kabut asap umumnya terjadi akibat intervensi manusia baik disengaja maupun tidak disengaja melalui pembukaan maupun pembersihan lahan dengan cara membakar. Dilihat dari sejumlah kejadian kebakaran sejak 1990-an hingga kini, faktor penting yang berkontribusi menjadi penyulut kabut asap selama ini adalah pembersihan lahan yang terjadi di sejumlah areal konsesi perkebunan skala besar dengan cara membakar. Memang dalam satu sisi, pembukaan lahan dengan cara membakar bagi korporasi adalah cara yang sangat murah. Sejumlah kasus dan kejadian pembakaran lahan yang berkontribusi menyebabkan kabut asap yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit akibat udara yang tercemar.
3.Hubungan sebab-akibatPada kondisi kesehatan tertentu, seseorang akan menjadi lebih mudah mengalami gangguan kesehatan akibat kabut asap dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan  di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta buruknya lingkungan (environment).
3.Hubungan sebab-akibatAncaman penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) mengancam masyarakat terpapar asap kebakaran hutan. Untuk melindungi diri dari risiko gangguan kabut asap perlu dilakuakan tindakan pecegahan dengan sedapat mungkin menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah/gedung. Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Jika terpaksa pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker. Bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasihat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lain. Selalu lakukan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, istirahat yang cukup dan lain-lain. Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/sekolah/kantor dan ruang tertutup lainnya. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu di masak dengan baik.