Selasa, 21 April 2020

Memangnya Pangeran Selalu Tampan? Menggugat Arti Pangeran

Raja Arab Saudi, Raja Salman akan berkunjung ke Indonesia dengan membawa rombongan sebanyak 1500 orang. Lebih tepatnya ini bukan sebanyak tetapi berbanyak-banyak. Dari kabar yang beredar, rombongan sebesar itu juga akan diisi oleh 25 pangeran kerajaan Arab Saudi.

Kartun Clekit Kedatangan Raja Salman | Fb.com/wahyu.kokkang

Kartun Clekit juga ikut meramaikan sambutan untuk Raja Salman dengan cara jenaka. Dalam Kartun Clekit Jawa Pos edisi Sabtu 25 Februari 2017 digambarkan si Ginuk Pating Plenuk sedang berdandan dan si Clekit mengguman: mencurigakan, kok mendadak rajin dandan, jangan-jangan karena akan ada 25 pangeran yang datang bersama Raja Salman. Si Clekit mengguman sambil merengut.

Sepintas, dari konteks kalimat dan gambar yang tersaji dalam kartun tersebut, kata Pangeran diasosiasikan sebagai pemuda atau lelaki yang tampan, rupawan, dan menawan. Benarkah?

Arti Pangeran dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kata pangeran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusta Bahasa Edisi Keempat yang terbit tahun 2008 terdapat pada halaman 1012. Arti pangeran dalam kamus adalah gelar anak raja atau gelar arang besar dalam kerajaan (keluarga kerajaan). Berdasarkan penjelasan arti dalam kamus tersebut, ada kemungkinan pangeran adalah anak raja, juga bisa jadi keluarga raja. 

Istilah lain yang dekat dengan kata pangeran adalah putra mahkota. Istilah ini digunakan untuk pangeran yang dipersiapkan menjadi calon raja dan siap menjadi raja ketika raja mengundurkan diri atau meninggal dunia.

Sementara, ada lagi kata pangeran diucapkan juga kata pengeran. Kata pengeran yang digunakan dalam masyarakat tutur Bahasa Jawa merujuk pada Tuhan. Jadi, ketika ada orang jawa yang mengatakan: pasrah ae nang pengeran. Artinya menyerahkan segala sesuatu terhadap kehendak Tuhan.

Kata Pangeran dan Penggunaannya

Kata pangeran sudah digunakan di Indonesia sebagai bagian dari bahasa Indonesia. Pangeran yang dikenal dalam dunia perjuangan adalah Pangeran Diponegoro dan Pangeran Antasari. Keduanya merupakan keluarga kerajaan di wilayahnya masing-masing.

Pangeran Antasari merupakan keluarga kerajaan Banjar yang berjuang melawan penjajah Belanda. Sementara Pangeran Diponegoro adalah keturunan keluarga kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kata pangeran dalam Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai terjemahan prince (Bahasa Inggris). Maka, dikenal pula kata pangeran kodok dari cerita dongeng asing.

Karena cerita dongeng pula, kata pangeran identik dengan pemuda yang tampan, rupawan, dan menawan. Dalam cerita Putri Tidur nanti akan ada pangeran tampan yang akan membangunkannya. Ada pula film Prince of Persia. Dalam film berlatar kawasan Timur Tengah masa lalu tersebut, sosok pangeran persia digambarkan sangat tampan dan gagah serta masih muda.

Padahal kata pangeran tidak selalu seperti itu, ada kalanya - bahkan banyak pula - orang yang bergelar pangeran adalah orang yang sudah tua. Contohnya, salah satu pangeran yang terkenal adalah Pangeran Charles Putra Mahkota Ratu Elizabeth II, pemimpin tertinggi Monarki Inggris Raya.

Pangeran Charles tidak lagi muda. Dia adalah sosok orang tua yang memang sudah tua. Anaknya, Pangeran Hary bahkan sudah memiliki dua anak. Berarti pangeran Charles sudah menjadi kakek.

Sinonim Pangeran

Pangeran  memiliki dua sinonim. Berdasarkan Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, kata pangeran terdapat pada halaman 418, bersinonim dengan kata Raden dan, Tengku. 

Raden adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak muda dan anak kecil yang berasal dari keluarga raja (anggota kerajaan), atau anak orang besar dalam masyarakat Jawa. Kata raden biasanya dikatan bagian akhirnya saja. Yaitu den. Misalnya: Den bagus. 

Tengku adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Aceh unutk menyebut keluarga bangsawan.

Dalam perkembangannya kata raden dan kata tengku juga digunakan sebagai nama diri dan nama karakter. Misalnya ada nama Pak Raden, Ada pula artis yang bernama Tengku Wisnu.

Masih yakin Pangeran selalu ganteng dan tampan? Sepertinya tidak juga.