Kamis, 23 April 2020

Cara Aman Melewati Banjir Dengan Mobil

Toming Sek
Menerjang banjir dengan mobil sebaiknya tidak dilakukan sekalipun terpaksa, apalagi jika banjir yang akan dilewati melebihi ketinggian ban mobil Anda. Jelas ini akan sangat beresiko, setidaknya mesin mobil kesayangan Anda bisa rusak karena kemasukan air.

Saran diatas bisa jadi tidak berlaku jika kita sudah merasa kepepet. Entah karena sudah capek pada pekerjaan, kondisi jalan yang macet, ditambah lagi hujan yang tak kunjung reda membuat rasa ingin segera sampai di rumah semakin kuat.

Apalagi, jalan tersebut merupakan satu-satunya jalan yang harus dilewati untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Maka, mau tak mau, menerobos dan menerjang banjir adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan agar bisa sampai ke tempat tujuan.

Menerjang banjir dengan mobil sebaiknya tidak dilakukan sekalipun terpaksa Cara Aman Melewati Banjir Dengan Mobil

Berikut ada beberapa tips dan cara aman melewati banjir dengan mobil yang bisa Anda coba.


Sadari kondisi mobil Anda


Menyadari kondisi mobil Anda sebelum memutuskan untuk menerjang banjir atau tidak, adalah poin pertama yang menjadi titik penting guna menjaga keamanan diri dan kendaraan Anda.

Cobalah untuk menjawab 3 pertanyaan dibawah ini
  1. Apakah mobil dalam kondisi prima ?
  2. Apakah ketinggian air tidak melebih tinggi ban mobil Anda ?
  3. Apakah mobil ini aman ketika menerjang banjir sebelumnya ?

Jika ada salah satu pertanyaan diatas jawabannya adalah tidak, maka sangat disarankan agar Anda tidak menerjang banjir tersebut.

Akan lebih baik mencari jalan alternatif yang lainnya daripada Anda harus merogoh kocek lebih dalam guna menarik dan memperbaiki kendaraan Anda yang terendam banjir.

Pasalnya tidak sedikit kerugian yang akan Anda alami seperti mesin jebol karena water hammer, derek mobil ke rumah/bengkel terdekat, ganti ECU mesin dan komponen mesin lainnya yang tentunya, harganya tidak bisa dibilang murah.

Belum lagi waktu perbaikan yang lama, tentu Anda memerlukan mobil pengganti atau mengeluarkan lagi biaya tambahan untuk mencari alat transportasi lainnya.

Namun jika Anda yakin bahwa mobil yang Anda gunakan sanggup untuk menerjang banjir, banjirnya tidak melebihi tinggi roda mobil, dan juga mobil Anda pernah melewati banjir maka langkah selanjutnya adalah mengamati posisi jalan dan ketinggian Air.

Baca juga :

Amati posisi jalan dan ketinggian air


Mengamati ketinggian air ini bisa Anda lakukan dengan memperhatikan kendaraan yang sedang melewati banjir. Setidaknya ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa mobil Anda akan aman ketika melewati banjir tersebut.

Perhatikanlah ketinggian air yang merendam kendaraan mereka. Apakah ketinggian air tersebut nantinya bisa dilalui ? Kemudian perhatikan juga dimana posisi terdalam dari banjir tersebut ?

Dengan begitu Anda bisa memilih jalan yang genangan airnya tidak terlalu dalam, sehingga resikonya pun menjadi lebih kecil dan bisa di minimalisir.

Perhatikan juga gelombang air yang terjadi saat mobil di depan Anda melintas. Berhati-hatilah terhadap gelombang air yang tercipta agar tidak terhisap masuk saluran intake yang bisa menyebabkan mesin mogok dan rusak.


Gunakan gigi terendah dan hindari setengah kopling


Saat mobil Anda memasuki area banjir, gunakan selalu gigi terendah guna mempertahankan rpm mesin tetap tinggi (setidaknya tidak sama dengan rpm idling mesin).

Putaran mesin yang diatas rpm idling, konstan dan stabil dapat menahan air untuk tidak masuk ke lubang exhaust melalui knalpot.

Selain itu, hindari melakukan setengah kopling untuk mempertahankan ketinggian rpm mesin. Air yang masuk kedalam rumah kopling bisa mempercepat kerusakan pada kopling mobil Anda.

Pasalnya, cengkraman plat kopling yang dilakukan secara setengah kopling tidak lah sempurna.

Hal ini akan menyebabkan gesekan antara plat kopling dengan gigi matahari (flywheel) semakin besar. Gesekan yang besar akan menimbulkan panas abnormal pada plat kopling.

Bisa Anda bayangkan, plat kopling yang panasnya abnormal itu tiba-tiba harus direndam air. . . maka tak lama lagi bersiap-siaplah untuk mengganti plat kopling tersebut.


Gunakan putaran mesin normal


Putaran mesin yang terlalu tinggi saat melewati banjir juga tidak disarankan. Selain boros bahan bakar, putaran mesin yang tinggi saat banjir juga bisa membahayakan karena hisapan udara di intake akan lebih besar dan berpotensi untuk menyedot air masuk ke dalam mesin.

Pengendalian laju kendaraan juga akan menjadi lebih sulit karena putaran mesin yang terlalu tinggi. Antisipasi atas kondisi tersebut umumnya adalah dengan melakukan setengah kopling.

Namun hal ini jelas beresiko, melakukan setengah kopling terus menerus disaat putaran mesin terlalu tinggi juga dapat merusak plat kopling itu sendiri seperti yang sudah kami jelaskan pada poin sebelumnya.

Cukup gunakan putaran mesin normal di kisaran 1000-2000 rpm saja saat melewati jalan yang banjir.


Selalu jaga jarak aman


Kalau memang memungkinkan, akan lebih baik jika banjir dilewati secara bergantian antara mobil yang satu dengan yang lainnya.

Jika terpaksa dan tidak bisa dilakukan, maka selalu jaga jarak aman dengan mobil di depan Anda ketika melintasi banjir.

Jangan berkendara terlalu dekat. Lebih baik, beri jarak yang cukup jauh untuk menghindari dan mengantisipasi kondisi jika Anda harus berhenti di tengah-tengah jalan yang banjir tersebut.